Kamis, 30 Mei 2024
Minggu, 19 Mei 2024
Minggu, 28 Mei 2023
Tanggapi Kabar Perubahan Sistem Pemilu 2024 Menjadi Proporsional Tertutup, SBY: KPU dan Parpol Akan Alami Krisis
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menanggapi unggahan Pakar Hukum Tatanegara, Prof Denny Indrayana di media sosial Twitter, terkait perubahan sistem pemilu 2024 menjadi sistem proporsional tertutup. “Jika yang disampaikan Prof Denny Indrayana “reliable”, bahwa MK akan menetapkan Sistem Proporsional Tertutup, dan bukan Sistem Proporsional Terbuka seperti yang berlaku saat ini, maka hal ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik di Indonesia,” tulis SBY lewat akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, Minggu (28/5). Terkait perubahan sistem pemilu, menurut SBY, ada tiga pertanyaan besar yang menjadi perhatian publik, mayoritas parpol, dan pemerhati pemilu. “Pertanyaan pertama kepada MK, apakah ada kegentingan & kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kpd KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan “chaos” politik,” lanjut SBY. “Pertanyaan kedua kepada MK, benarkah UU Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dengan konstitusi? Sesuai konstitusi, domain & wewenang MK adalah menilai apakah sebuah UU bertentangan dengan konstitusi, & bukan menetapkan UU mana yang paling tepat. Sistem Pemilu Tertutup atau Terbuka?” sambungnya lagi. Menurut SBY, jika MK tidak memiliki argumentasi kuat bahwa Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dengan konstitusi sehingga diganti menjadi Tertutup, mayoritas rakyat akan sulit menerimanya. “Ketiga, sesungguhnya penetapan UU tentang sistem pemilu berada di tangan Presiden & DPR, bukan di tangan MK. Mestinya Presiden & DPR punya suara tentang hal ini. Mayoritas partai politik telah sampaikan sikap menolak pengubahan sistem terbuka menjadi tertutup. Ini mesti didengar,” kata SBY. SBY menjelaskan, dalam menyusun DCS, Parpol & Caleg berasumsi sistem pemilu tidak diubah atau tetap menggunakan sistem terbuka. Perubahan di tengah jalan oleh MK, bisa menimbulkan persoalan serius, terutama KPU dan Parpol harus siap kelola “krisis” akibat perubahan tersebut. Untuk menghindari situasi “chaos” tersebut, SBY menyarankan untuk pemilu 2024 tetap menggunakan Sistem Proporsional Terbuka. Lalu setelah pemilu 2024, Presiden dan DPR duduk bersama untuk menelaah sistem pemilu yang berlaku, untuk kemungkinan disempurnakan menjadi sistem yg lebih baik dengan mendengarkan suara rakyat. Jakarta, 28 Mei 2023 *Herzaky Mahendra Putra* *Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat*
Kamis, 09 Maret 2023
AHY : Pemilu Dan Demokrasi Hadir Untuk Kemaslahatan bukan Perpecahan
Kebumen, Jawa Tengah,- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan bahwa saat ini sudah tahun 2023, waktunya kurang dari satu tahun lagi menjelang Pemilu 2024. “Tahun ini kita sudah memasuki ke tahapan-tahapan pemilu, biasanya memasuki tahun pemilu, kehidupan masyarakat semakin panas. Tapi mudah-mudahan kita tidak ikutan panas. Hangat boleh tapi jangan sampai panas dan akhirnya bermusuhan di antara kita sendiri,” ucap AHY. “Padahal sejatinya pemilu itu hadir, demokrasi itu hadir di tengah-tengah Indonesia ini untuk membawa kemaslahatan, bukan untuk membawa perpecahan dan permusuhan di antara kita sendiri. Sebenarnya itulah yang jadi spirit bagi kita semua di tahun ini dan menuju tahun 2024,” lanjutnya. Hal ini diungkapkan AHY saat menghadiri Haul Masyayikh Thoriqoh Syadziliyah Pondok Pesantren Al Falah di Kebumen, Kamis (9/3) pagi. AHY juga meyakini Ponpes Al Falah ini memiliki peran strategis untuk menghadirkan para santri dan jamaah yang selalu mengedepankan pentingnya persatuan dan kesatuan di negeri kita. “Saya berharap Ponpes Al Falah ini dapat terus maju dan berkembang. Terus menghadirkan tokoh-tokoh dan penerus yang memang memiliki karakter yang juga unggul. Tentu yang pertama adalah memiliki iman dan ketaqwaan, sesuai dengan ajaran Islam Rahmatan lil Alamin, Islam yang mengayomi semua dan Islam yang membawa kesejukan bagi semua,” harap AHY. “Selain itu juga memiliki karakter bangsa yang memang unggul, karena kita ingin Indonesia semakin maju dan sejahtera rakyatnya,” imbuhnya. AHY yang tiba dengan mengenakan jas biru dengan dalaman putih beserta sarung dan lengkap dengan peci hitam, disambut oleh para jamaah dengan berebut untuk minta swafoto atau bahkan hanya sekedar salaman. Perwakilan tuan rumah Pondok Pesantren Al Falah Sumberadi Muh. Zulvian Ikvina menyampaikan rasa terima kasihnya atas kedatangan AHY di tengah-tengah ribuan Jam’iyah Thoriqoh Syadziliyah Pondok Pesantren Al Falah ini. “Kami masih ingat beberapa tahun yang lalu, dan kami sangat berkesan sekali dimana Bapak Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Alm. Ibu Hj. Ani Yudhoyono serta Mas AHY pernah berkunjung ke sini, dan saat ini Mas AHY kembali menyempatkan hadir ditengah-tengah kita, meskipun agenda beliau begitu padatnya,” tutur Zulvian. “Kami selalu berharap, serta mendoakan Mas AHY bisa menjadi cawapres berpasangan dengan Bapak Anies Baswedan dan menang dalam pemilihan presiden pada tahun 2024 mendatang. Sehingga Mas Anies dan Mas AHY bisa menjadi pasangan pemimpin negeri Indonesia yang selalu amanah dan membawa berkah serta kebaikan bagi kemaslahatan seluruh masyarakat di republik indonesia ini,” pungkas Zulvian yang akrab dipanggil Gus Zulvi. AHY tiba di lokasi didampingi oleh Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, Wasekjen Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina, dan Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Lasmi Indaryani. (*).