Minggu, 17 November 2013

Mengenal Lebih Dekat Badan Intelijen Pakistan


Badan Intelijen Pakistan dikenal dengan nama Inter-Services Intelligence(ISI). ISI merupakan lini terdepan pertahanan dan keamanan negara, yang personilnya terdiri dari  Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
ISI merupakan salah satu dari badan intelijen Pakistan yang ada, seperti Federal Investigation Agency (FIA), Intelligence Bureau (IB) dan Military Intelligence (MI).
Berikut digambarkan profil ISI mulai dari sejarah, kewenangan, struktur dan organisasi sampai dengan metode serta operasi yang dilakukannya.

A.    Sejarah
Pada tahun 1947 Pakistan membentuk dua lembaga intelijen, yaitu Intelligence Bureau (IB) dan Military Intelligence (MI). Lemahnya kinerja MI dalam pertukaran informasi intelijen antara Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara selama Perang Indo-Pakistan 1947, mendorong dibentuknya Inter-Services Intelligence (ISI) pada 1948, yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Mayor Jenderal Robert Cawthome, perwira tentara Inggris kelahiran Australia.
ISI awalnya berperan dalam pengumpulan intelijen internal, dengan pengecualian dari North-West Frontier Province dan Azad Kashmir. Kemudian didalam perkembangannya ISI mengkhususkan diri dalam pengumpulan, analisis dan penilaian intelijen eksternal, baik militer atau non-militer. Saat ISI dipimpin Syed Mohammad Ahsan, yang juga Wakil Direktur Intelijen Angkatan Laut Pakistan, ISI menambah personil, perluasan organisasi, dan pengintegrasian perumusan kebijakan.    
Pada akhir 1950-an, ketika Pakistan dipimpin oleh Ayub Khan, peran ISI dan MI semakin diperluas, termasuk di dalam melakukan pemantauan terhadap para politisi oposisi, dan mempertahankan kekuasaan militer di Pakistan. ISI sempat mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugas, khususnya dalam kaitannya dengan Perang India-Pakistan pada tahun 1965, sehingga pada tahun 1966 dilakukan reorganisasi dalam tubuh ISI.
Ayub Khan juga memberikan kepercayaan kepada ISI untuk mengumpulkan intelijen politik internal di Pakistan Timur. Kemudian, selama pemberontakan nasionalis Balochdi Balochistan pada pertengahan 1970-an, ISI ditugaskan melakukan operasi pengumpulan intelijen yang sama.
ISI pernah mengalami masa krisis, pemerintahan yang didukung militer disingkirkan dan dialihkan pada Zulfiqar Ali Bhutto, sehingga ISI kehilangan kewenangannya. Perdana Menteri Ali Bhutto mengecam sikap turut campur militer, dan memanfaatkan militer maupun agen intelijen untuk melawan musuh politiknya dengan membentuk “internal security” dalam tubuh ISI.
Pasca pemilihan umum pada Maret 1977, PM Ali Bhutto diturunkan, selanjutnya diambil alih oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Zia-ul-Haq yang merebut kekuasaan pada bulan Juli 1977. ISI dikembalikan wewenangnya dan diperluas tanggung jawabnya untuk melakukan pengumpulan intelijen Pakistan tentang Partai Komunis dan berbagai partai politik seperti Partai Rakyat Pakistan(PPP).
Pada September 2001, pemimpin Pakistan Parvaiz Musharraf menunjuk Direktur Jenderal baru untuk ISI, Letnan Jenderal Ehsanul Haq (Oktober 2001-Oktober 2004), kemudian digantikan oleh Letnan Jenderal Ashfaq Parvez Kayani (Oktober 2004-Oktober 2007). Selanjutnya kepemimpinan ISI beralih kepada Letnan Jenderal Nadeem Taj (Oktober 2007-September 2008), tidak berselang lama diganti oleh Letnan Jenderal Ahmad Shuja Pasha (September 2008-18 Maret 2012). Saat ini, ISI dipimpin oleh Letnan Jenderal Zaheerul Islam.

B.    Perkembangan ISI
Markas besar ISI berada di jalan Shahrah-e-Soharwardi Islamabad (Islamabad Capital Venue), Pakistan.
ISI secara organisasi dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal, (Director General) dan dibantu oleh tiga Deputi Direktur jendreral masing-masing yaitu : Deputy Director Generals (DDG) Politik, DDG Eksternal, DDG Umum yang ketiganya saling terpisah. Ketiga Deputi tersebut bertanggung jawab dengan lingkupnya masing-masing.
Berkaitan dengan aspek keanggotaan ISI, dalam lingkup organisasi, ditanamkan dengan kuat doktrin ajaran Islam, disiplin, persatuan, kebenaran dan kode etik.  Disamping itu, ISI bekerja berdasarkan konstitusi dan hukum. Berdasarkan konstitusi, ISI bekerja dan bertanggung jawab kepada kepala negara dengan dipimpin oleh Direktur Jenderal.
ISI memainkan peranan penting dalam memelihara dan menegakan keamanan nasional Pakistan. Tujuan utama organisasi adalah menjaga Pakistan agar aman dan tetap dijalurnya. Peningkatan ancaman keamanan internal dan eksternal, menjadikan ISI menjadi institusi intelijen besar. Hal tersebut tentunya  tidak terlepas dari misi utamanya yang menganut filosofi intelijen agresif meliputi serangan balik, spionase, perang psikologis, subversi, sabotase aset musuh sampai dengan merusak dan kontra intelijen yang difungsikan untuk mematai-matai intelijen musuh.
Dalam kegiatan dan operasi ISI, ada beberapa metode intelijen yang digunakan dalam pengumpulan informasi terkait ancaman terhadap keamanan nasional Pakistan. Pengumpulan informasi dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup.
Metode pengumpulan lainnya seperti diplomasi yang merupakan cover ideal bagi anggota ISI untuk menempatkan personelnya di kantor-kantor  perwakilannya di negara sasaran, aktif di forum-forum multinasional dengan melakukan kerja sama dengan organisasi non-pemerintah (NGO) melalui program budaya dan lain sebagainya. ISI juga memanfaatkan media massa nasional dan internasional untuk memainkan/menjalankan kegiatan dan operasi intelijen.
ISI juga mengembangkan kerja sama dengan badan intelijen negara-negara lain dalam hal pertukaran informasi intelijen, seperti dengan Badan Intelijen Cina, Badan Intelijen Amerika (CIA) dan Badan Intelijen Inggris (MI6). Selain itu, ISI juga melakukan  pengumpulan informasi melalui negara ketiga, melalui kegiatan dan operasi intelijen  seperti di Afghanistan, Nepal, Inggris, Bangladesh, Sri Lanka, Iran, Turki, dan Cina.

C. Organisasi ISI
Organisasi ISI mempunyai 8 biro/direktorat dengan tugas dan fungsi berbeda. Organisasi yang ramping ini memungkinkan terlaksananya fungsi ISI secara efektif dan efisien. Adapun 8 biro/direktorat yang dimaksud sebagai berikut:
1.    Joint Intelligence X (JIX)
JIX mengkoordinasikan semua biro lain di ISI. Semua informasi Intelijen yang dikumpulkan dari departemen lain dikirim ke JIX, kemudian diolah menjadi laporan yang disajikan untuk user.
2.    Joint Intelligence Bureau(JIB)
JIB merupakan salah satu bagian paling berpengaruh dalam melakukan kegiatan memantau dan mengumpulkan intelijen politik. Joint Intelligence Bureau memiliki tiga sub bagian, yaitu sub bagian yang mengkhususkan operasi India, sub bagian kegiatan operasi lainnya, anti terorisme dan pengamanan VIP.
3.    Joint Counter Intelligence Bureau (JCIB)
JCIB bertanggung jawab melakukan operasi intelijen di luar negeri, meliputi Asia Tenggara, Afghanistan, Timur Tengah, Israel dan Rusia, serta bertanggung jawab melakukan penjejakan diplomat Pakistan dan agen diplomatik di luar negeri.
4.    Joint Intelligence North (JIN)
JIN secara khusus, bertanggung jawab untuk wilayah Jammu dan Kashmir yang menjadi wilayah sengketa dengan India dan Daerah Utara.
5.    Joint Intelligence Miscellaneous (JIM)
JIM bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan spionase, termasuk operasi intelijen di negara-negara lain.
6.    Joint Signal Intelligence Bureau (JSIB)
JSIB bertanggungjawab atas operasi intelijen sepanjang perbatasan India-Pakistan.
7.    Joint Intelligence Technical (JIT)
JIT bertanggungjawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi intelijen. Biro/direktorat ini bertugas untuk mengambil langkah-langkah terhadap serangan peperangan elektronik di Pakistan. Petugas JIT sebagian besar berasal dari kalangan insinyur dan ilmuwan berlatar belakang militer yang khusus  menangani ilmu pengetahuan, teknologi, senjata kimia dan biologis.
8.    SS Directorate
SS Directorate bertugas memonitor kegiatan kelompok teroris yang beroperasi di Pakistan. SS Directorate hampir sama dengan salah satu biro/direktorat di Central Intelligence Agency (CIA) khusus Divisi Kegiatan, dan bertanggung jawab atas tindakan politik rahasia dan operasi khusus paramiliter. (*/disarikan dari berbagai sumber)

Ditulis Oleh : Berita14 // 02.49
Kategori:

0 comments: