Rabu, 06 November 2013

MISION C.I.U ( Central Intelligence of Unikama )



You can achieve anything you want in life, if you have the courage to dream it, the  intelligence to make a realistic plan, and the will to see that plan through to the end (Sidney A. Friedman)
Heterogenitas merupakan fakta yang tidak terbantahkan di Universitas Kanjuruhan Malang atau dikenal dengan nama Unikama. Unikama terdiri dari kurang lebih 10.000 mahasiswa yang masih aktif dari berbagai suku-suku yang beragam. Universitas Kanjuruhan Malang menjadi salah satu perguruan tinggi di kota Malang terfaforit bagi mahasiswa-mahasiswa khususnya dari indonesia timur.
Kemajemukan mempunyai dua sisi yang saling berseberangan jika tidak dikelola secara benar. Di satu sisi, kemajemukan merupakan suatu kekayaan yang bisa menjadikan Kampus Unikama menjadi kampus yang besar, kuat dan terpandang dibanding dengan perguruan perguruan tinggi lainnya. Sisi-sisi yang berbeda – entah suku, agama, kultur, aliran organisasi – ibarat unsur-unsur yang membentuk pilar utama sebuah rumah bernamaUniversitas Kanjuruhan Malang. Perbedaan-perbedaan itu bisa menjadi kekuatan yang mendorong terwujudnya persatuan dan kerja sama Melalui Undang-Undang Dasar Persatuan Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang. 
Tetapi, di sisi lain, keberagaman bisa tampil sebagai kekuatan destruktif yang menyulut pertentangan dan konflik serta mencerai-beraikan kehidupan dibumi universitas kanjuruhan malang. Perbedaan-perbedaan suku, agama, haluan organisasi dan sebagainya menjadi bara api yang menjalar ke mana-mana hingga menghanguskan persaudaraan dan meruntuhkan perdamaian. Kondisi seperti ini bisa terjadi kalau setiap kelompok mahasiswa yang berbeda lebih suka mengedepankan kepentingan kelompoknya, dan selalu merasa diri yang terbaik, paling benar, paling berhak dan paling sahih. Kehadiran dan keberadaan kelompok-kelompok lain yang berbeda dengan “kita” dianggap tidak ada (nothing).
Konflik-konflik dan kekerasan-kekerasan berbau primordial yang merebak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini memperlihatkan betapa heterogenitas  kampus Unikama mudah dibelokkan oleh kelompok-kelompok tertentu menjadi kekuatan destruktif. Kisruh antar mahasiswa menyisakan luka (fisik dan psikogis) yang membutuhkan proses panjang untuk menyembuhkannya.
Akhir-akhir ini,virus virus permusuhan menjalar secara liar di tengah masyarakat penghuni bumi Universitas Kanjuruhan Malang seperti wabah penyakit menular yang sulit dibasmi. Fenomena yang menguat akhir-akhir ini adalah betapa mudahnya orang tersinggung dan cepat marah. Kalau boleh digeneralisir, mahasiswa Unikama semakin temperamental. Emosi dan perasaannya seperti kepala korek api. Digesek sedikit langsung menyala. Repotnya, kemarahan itu semakin membara ketika yang menjadi lawannya adalah orang atau kelompok dari lain suku, ideologi atau golongan. Sementara itu, tindakan sewenang-wenang tanpa dilandasi hukum yang berlaku merupakan gejala yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, orang-orang cenderung mengelompokkan diri berdasarkan identitas primordial apakah suku bangsa, kultur, ideologi organisasi dan lain-lain. Kondisi seperti ini merupakan ancaman besar bagi eksistensi Universitas Kanjuruhan Malang yang sangat heterogen.
Akibat terburuk dari realitas sosial tersebut adalah sebagian besar  mahasiswa, terutama mereka yang tidak tau duduk persoalan, merasa bahwa Unikama bukan lagi tempat yang aman untuk dihuni dalam menuntut ilmu yang memiliki latar belakang yang sangat beragam. Bagi mereka, semboyan ‘bhineka tunggal ika’ sudah kehilangan relevansinya. Itu hanya jargon politis yang tidak punya makna apa-apa. Mereka tidak merasakan ketentraman dan kedamaian berada di negeri ini. Pengalaman membuktikan bahwa kekerasan memang melukai semua orang, baik yang menjadi korban maupun yang menjadi pelaku.
Bagaimana membangun kerukunan dan perdamaian di atas heterogenitas masyarakat Unikama? Jawabannya hanya satu: Unikama membutuhkan manusia pendobrak (prime mover), yaitu orang yang bisa mendorong perubahan menuju tataran hidup bersama yang lebih baik, orang mampu berpikir dan hidup lintas batas ideologii, suku, adat istiadat, ideologi organisasi serta berbagai label sosial lainnya.
Center Intelligence of Unikama adalah salah satu komunitas  prime mover yang bisa menerobos tembok-tembok primordial. C.I.U hadir di tengah masyarakat sebagai organisasi  yang memiliki visi yang kuat tentang Unikama yang satu, utuh dan  damai. Dia berjuang lintas batas demi kepentingan bersama tanpa memandang latar belakang sosial, budaya dan organisasi. C.I.U berada di atas semua kepentingan mahasiswa. Manusia merupakan mahluk yang terbatas. Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Namun, manusia merasa sempurna ketika dia berani bermimpi dan bisa mencapai apa yang dia inginkan sesuai yang dia rencanakan. Mengutip kata-kata Sidney A. Friedman, "You can achieve anything you want in life if you have the courage to dream it, the  intelligence to make a realistic plan, and the will to see that plan through to the end."
C.I.U tumbuh menjadi “Organisasi Lintas Batas” tentang bagaimana membangun dan menghidupi Unikama di atas dasar kebhinekaan.

Penulis : Kaidir Maha atau lebih dikenal Khey/Dison
Mahasiswa Fakultas Hukum Unikama .
Salah satu Inisiator berdirinya Center Intelligence of Unikama

Bagi yang berminat bergabung : 
Hubungi Contact Person 081239216868

TAK KENAL KAWAN ATAU LAWAN, LINTAS BATAS IDEOLOGI.

Ditulis Oleh : Berita14 // 17.20
Kategori:

0 comments: